Assalamualaikum wr. wb
Hai
semuanya perkenalkan saya Aulia Rahmawati Fajriah, NPM saya 202146500880. Saya
adalah mahasiswa Universitas Indraprasta jurusan Desain Komunikasi Visual yang
sedang mencari jati dirinya di umur yang sudah kepala 2 ini hahaha.
Kali ini
saya akan menulis blog tentang “Kajian Objek di Sekitar Kita berdasarkan Teori
Semiotika” lalu untuk objek yang saya ambil adalah seekor kucing. Sebelum itu,
saya akan menjelaskan tentang kucing.
Kucing
adalah hewan mamalia karnivora dengan nama latin Felis silvetris catus. Kucing
termasuk ke dalam hewan yang banyak dipelihara oleh orang-orang di seluruh
dunia. Istilah kucing bisa dikatakan sebagai singa dalam ukuran kecil.
Berdasarkan perilaku, biasanya kucing adalah seekor hewan pemburu yang handal
dalam menangkap mangsanya sekaligus seekor hewan dengan banyak tingkah yang
super menggemaskan. Beberapa kucing ada yang jinak dan ada yang liar. Kucing
pun juga memiliki banyak warna dan corak seperti putih, oranye, hitam, abu-abu
dan kuning.
Lalu apa
itu Teori Semiotika?
Teori Semiotika menurut Charles Sanders Peirce adalah ilmu yang memadukan entitas yang disebut sebagai representamen dengan entitas yang lain disebut sebagai objek. Sebuah tanda (representamen) adalah sesuatu bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain (interpretan) dalam beberapa hal. Selain itu, menurut Pierce, semiotika didasarkan pada logika karena logika mempelajari bagaimana orang bernalar. Jadi, menurut Pierce penalaran dilakukan melalui tanda.
Kucing Hitam Ipul
Kali ini saya
memutuskan untuk mengambil objek kucing ini. Kenapa sih ambil kucing
hitam?
Baik, akan
saya jelaskan. Kucing hitam yang saya beri nama Ipul adalah jenis kucing
kampung yang saya adopsi sejak Ipul masih kecil. Tepat pada tahun 2018, saya
merawat kucing hitam yang terlihat imut dan seram disaat yang bersamaan.
Saya
memiliki banyak sekali kenangan dengan Ipul. Kucing ini juga yang sudah seperti
teman sekaligus hewan peliharaan yang saya sukai. Dia sangat penurut dan
cerewet terlepas dari wajahnya yang sebenarnya banyak membuat orang takut.
Terlebih lagi dia sangat suka bermain ketika kita memberikannya bola kertas
atau bulu kemoceng.
Di tahun
2018 saat Ipul masih menjadi anak kucing, beberapa orang di sekitar saya
seperti saudara bahkan teman saya selalu melarang saya untuk merawat Ipul.
Mereka percaya bahwa ketika kita merawat kucing hitam akan membawa kesialan
selama hidup. Mereka juga berpikir bahwa kucing hitam melambangkan penyihir
yang sedang menyamar atau perwujudan iblis. Bahkan beberapa dari mereka
mengatakan bahwa kucing hitam akan membawa segala penyakit yang tidak dapat
disembuhkan manusia.
Bukankah
itu mitos?
Namun, saya
memilih tetap untuk mengurus Ipul dikarenakan saya menyayanginya. Seiring
berjalannya waktu, Ipul mulai tumbuh menjadi kucing dewasa. Apa yang saya
rasakan mengenai omongan mereka perihal kucing hitam adalah pembawa sial itu salah besar.
Warna hitam
memang banyak dilambangkan sebagai sesuatu yang jahat, buruk, kotor, kematian,
duka dan yang lainnya. Namun di sisi lain, warna hitam juga bisa dilambangkan
sebagai sesuatu yang berani dan elegan.
Berikut adalah penjabaran teori semiotika untuk kucing
Untuk Object atau objek digambarkan sebagai Kucing Hitam Ipul. Untuk Representamen
atau representatif digambarkan sebagai Kucing. Lalu untuk Intrepresent atau
tafsir digambarkan sebagai Hewan Peliharaan Imut dan Seram.
Jadi,
kesimpulan yang dapat saya ambil ialah kucing hitam tidak selalu bermakna sial.
Memelihara kucing hitam bukan berarti kita akan mengalami kesialan atau
mendapat wabah penyakit. Justru dengan kita memelihara kucing hitam, kita akan
mendapat segala keberuntungan. Namun kita tidak boleh terlalu mempercayai bahwa
keberuntungan hanya berasal dari kucing.
Nah jadi
itu adalah penjelasan saya mengenai Ipul, si kucing hitam milik saya yang saya
hubungkan dengan teori semiotika. Menurut saya, ada banyak objek di sekitar
kita yang dapat kita jadikan sebagai semiotika atau “tanda” itu.
Burung dara
Cendrawasih, cari dulu di Papua
Kalau
begitu terimakasih, semoga blog saya bermanfaat untuk semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar